Konsep Transportasi Massal Jakarta ala Jokowi
Jokowi PilGub Jakarta posting pilihan Trending Topik
Jakarta – Setelah resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta hari ini, Senin, 15 Oktober 2012, berbagai tugas siap direngkuh Joko Widodo atau Jokowi
selama lima tahun mendatang untuk membenahi Ibukota. Satu hal yang
segera harus ditangani oleh mantan Walikota Solo ini adalah masalah
transportasi Jakarta yang kian memburuk.
Lalu, bagaimana cara Jokowi dalam mengatasi masalah transportasi di Jakarta?
Melalu wawancara yang dihimpun oleh Kompas.com di Solo, Jawa Tengah
beberapa waktu lalu sebelum hijrah ke Jakarta, Jokowi mengemukakan
pandangannya mengenai konsep transportasi massal di Jakarta pada masa
pemerintahannya nanti.
Untuk mengurangi macet, akan ada integrasi moda seperti MRT (mass rapid transit), monorel, TransJakarta dan angkutan umum. Jokowi menyatakan jika pihaknya siap mengeksekusi langkah pewujudan monorel yang tertunda sejak 20 tahun lalu.
Disinggung mengenai proyek monorel, Jokowi masih akan mempertimbangkan penggunaan gerbong atau kapsul untuk proyek tersebut.
Sedangkan untuk bus TransJakarta, pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi akan menambah 1.000 bus dengan rencana penambahan 100 hingga 200 bus untuk tahun ini.
Kopaja dan metromini juga tak luput dari perhatian Jokowi. Rencananya Jokowi akan mengganti bus kopaja dan metromini yang sudah jelek dan tak layak jalan. Perilaku para sopir juga akan ditata dengan cara pemberian kartu pengenal (ID).
Menurut Jokowi, jalan-jalan utama akan digunakan oleh MRT sedangkan jalan yang lebih kecil akan digunakan oleh monorel, TransJakarta, kopaja, metromini dan mikrolet sehingga penumpang bisa menaikinya setelah turun dari MRT.
Melalu integrasi tersebut, Jokowi berharap kemacetan bisa dikurangi hingga 50 persen,
sementara perilaku sopir yang ugal-ugalan bisa berkurang sebanyak 20-30
persen. Jokowi juga berencana akan mengurus tarif parkir yg tinggi
serta kebijakan genap dan ganjil untuk kendaraan di tempat-tempat
tertentu.
Pembangunan transportasi massal yang digagas Jokowi ini akan dilakukan secara bertahap yang dibagi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Misalnya untuk MRT, proyek baru bisa diselesaikan pada 9 hingga 10 tahun mendatang sedangkan monorel akan selesai 4 sampai 5 tahun ke depan.
Pembiayaan proyek transportasi massal ala Jokowi rencananya akan diambil dari APBD, investor, atau kombinasi keduanya.
Jika melihat kondisi Ibukota dengan tata kota dan permasalahan yang pelik, tampaknya akan butuh waktu lama bagi Jokowi
untuk mewujudkan program-programnya. Namun dengan peran serta
masyarakat Jakarta serta jajaran pemerintah DKI Jakarta, rencana
tersebut mungkin saja berhasil dalam waktu yang lebih singkat. (RN)
Sumber (CiriCara.com)