Baju Koko Uje Jadi Inspirasi Dunia Mode
headlines Heboh Dan Hot inspirasiUstad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani |
Jakarta - Berita wafatnya Uje tak hanya meninggalkan kesan dan kenangan indah tentang sosok ustad belia yang dielu-elukan umat Islam dan para penggemar dakwah dan tausiahnya. Dalam dunia mode pun, Uje meninggalkan kesan terhadap baju koko yang sering dikenakannya, yang menjadi inspirasi kaum Adam.
Gaya busana baju koko Uje pernah semarak pada era milenium atau tahun 2000-an. Gaya baju Uje dengan sentuhan bordir di sana-sini, berlabel Preview, merupakan rancangan Itang Yunasz.
Baju koko ini sempat fenomenal dan menyihir kaum Adam Indonesia. Tak hanya dikenakan saat beribadah atau kegiatan agama, seperti momen Lebaran, baju koko ini juga sangat diminati untuk kegiatan sehari-hari.
Pemakaian baju koko pun kini menjadi seragam wajib pegawai negeri di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur; Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan; serta Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
“Saya suka gaya baju koko Uje, meski berbordir, tidak lebay dan sangat santun, pas dikenakan untuk ke kantor, salat Jumat, atau ke masjid,” kata Diaz, pegawai Departemen Tenaga Kerja, yang mengoleksi baju koko Uje.
Menurut perancang Itang Yunasz, Uje memiliki karisma kepribadian yang secara tidak langsung menjadi passion kuat, termasuk saat mengenakan baju koko. Pada akhirnya, hal itu menjadi insprasi kaum Adam untuk mengenakan baju koko seperti Uje. Itang mengatakan, baju koko Uje adalah salah satu inspirasi dunia mode di Indonesia.
"Pria juga memiliki kebutuhan bergaya, tetapi gaya islami. Nah, Uje dengan baju kokonya menjadi inspirasi yang kemudian ditiru dan diikuti. Karakter dan kepribadian Uje memberikan roh pada baju koko yang dikenakan, yang lekat dengan gaya dakwah dan tausiahnya,” kata Itang, yang dihubungi Jumat, 26 April.
Pemilik label Preview ini menuturkan, gaya baju koko Uje dikhususkan pada busana pria. Hingga akhirnya Itang mempercayakan labelnya dikenakan Uje. Dan sejak Uje menjadi ikon label Preview, baju koko ini pun laris di pasaran busana muslim. “Di Tanah Abang, orang akan mencarinya dengan sebutan baju koko Uje,” kata Itang.
Pada kesempatan yang sama, perancang Boyonk Ilyaz menuturkan, bisa jadi baju koko merupakan modifikasi tui-khim, yang memiliki kaitan dengan adanya Islam di tanah Melayu, dengan kerah cheongsam atau kerah Cina.
Boyonk mengaku kagum baju koko Uje menjadi trendsetter yang akhirnya digandrungi kaum Adam di Indonesia, bahkan Asia dan Arab Saudi. “Saya percaya faktor Uje yang pakai, dan semua tahu siapa dia, dengan dakwah tausiahnya selalu menjadi spirit pada baju koko yang dikenakannya,” kata Boyonk.
HADRIANI P
Sumber : tempo.co