Sabtu, 11 Desember 2010

NASA Tawari Lapan Kerja Sama Riset Antariksa

NASA Tawari Lapan Kerja Sama Riset Antariksa

Jakarta, Kompas - Sebagai tindak lanjut kebijakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk menggalang partisipasi negara-negara di Asia dalam kegiatan riset di antariksa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menawarkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ikut dalam penelitian di Stasiun Ruang Angkasa Internasional.

Tawaran itu akan dipelajari sambil menunggu hasil pertemuan tim negosiasi dari Indonesia yang akan terlibat dalam pembahasan ”Science and Technology Agreement” di Washington AS pada 22-23 Maret 2010.

Kesepakatan ini sebagai payung hukum yang mencakup bidang riset ruang angkasa, nanoteknologi, teknologi maju, termasuk penginderaan jauh.

Hal ini disampaikan Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun, Jumat (12/2) di Kantor Pusat Lapan Jakarta. Tawaran NASA kepada Lapan itu disampaikan oleh Michael F O’Brien selaku Assistant Administrator for External Relations NASA.

”NASA mengajak Lapan untuk bergabung dalam eksperimen di International Space Station yang mengorbit di ruang angkasa dalam kondisi nyaris tanpa gravitasi,” ujar Adi.

Ajakan NASA ini, menurut Adi, sulit dipenuhi mengingat dana risetnya relatif besar, mencapai puluhan juta dollar AS. Selain itu, untuk mendapat peluang tersebut juga harus berkompetisi dengan negara berkembang lainnya.

Selain NASA, tambah Chris Dewanto, Kepala Bidang Kerja Sama Lapan, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) juga menawarkan hal yang sama dua tahun lalu.

Hal ini telah ditanggapi dengan mengajukan proposal penelitian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang ”Pematangan Pisang dalam Kondisi Mikrogravitasi”. Percobaan dilakukan di KIBO, modul milik Jepang yang menempel di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) itu.

Kerja sama riset antariksa

Di samping mengadakan eksperimen di ISS, NASA juga menawarkan kerja sama dalam program riset lainnya, yaitu Aerosol Robotic Network, untuk memantau aerosol di atmosfer. Penelitian aerosol, ujar Chris, sebenarnya telah lama dilakukan Lapan dengan menggunakan Light Detection and Ranging (Lidar).

Pihak NASA juga mengajak Lapan terlibat dalam kegiatan penelitian skala global lainnya, yaitu Sistem Monitor dan Visualisasi Tingkat Regional (Servir) untuk pengelolaan lingkungan dan tanggap bencana, serta pembangunan jejaring geodetik ruang angkasa, dan Astrobiology and Terrestrial Analog Sites. ”Saat ini Lapan tengah membahas kemungkinan keterlibatan dalam riset tersebut,” ujarnya. (YUN)

sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/201...set..antariksa
NASA Tawari Lapan Kerja Sama Riset Antariksa
4/ 5
Oleh
Add Comments


EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.