Kamis, 03 November 2011

Anak Kecanduan Bermain Video Games

Anak Kecanduan Bermain Video Games

Industri video game memang menggiurkan. Nilainya bahkan bisa mencapai sekitar 30 miliar dolar AS. Demam video game semakin marak ditemukan pada kelompok anak pra-remaja dan remaja di berbagai belahan dunia.
Anak laki-laki yang biasa bermain game di malam hari setelah mengerjakan pekerjaan rumah terancam mengalami masalah tidur dan daya ingat. Sebagaimana yang telah dimuat dalam jurnal Pediatrics. Dr. Markus dan tim meneliti 11 orang anak sehat yang berusia 12 hingga 14 tahun. Dr. Markus dan tim meneliti jam tidur malam mereka dan meminta mereka untuk menjalani tes memori verbal sebelum dan sesudah bermain game. Hasilnya, setelah memainkan game tersebut, anak-anak butuh waktu lama untuk tidur.
Sejumlah penelitian pada anak menunjukkan permainan game interaktif dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan tingkat pernafasan. Sistem syaraf juga lebih terangsang. Tes kognitif pra dan pasca game komputer juga menunjukkan penurunan kemampuan daya ingat. Hal ini menunjukkan bahwa bermain game atau menonton film berdampak besar terhadap proses belajar, termasuk terhadap kemampuan mengingat hal-hal yang baru saja terjadi.
Bermain game cukup mengancam kegemaran membaca anak usia pra remaja. Dari sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan kebiasaan bermain game dapat membuat anak mengabaikan pekerjaan rumah dan lebih sedikit membaca.
Menurut hasil penelitian Hope M. Cummings dari University of Michigan dan Dr. Elizabeth A. Vanderwater dari University of Texas, sekitar 36% (mayoritas laki-laki) terbiasa memainkan game sekitar satu jam per hari dan satu setengah jam di akhir pekan. Kebiasaan ini tidak mengurangi waktu mereka bersama keluarga dan teman. Namun untuk setiap jam permainan, waktu anak untuk membaca berkurang dua menit. Waktu lainnya yang dihabiskan untuk berolahraga dan beraktivitas lainnya di akhir pekan berkurang selama 8 menit. Sementara itu, di kalangan anak perempuan, tiap jam yang dihabiskan untuk bermain game di hari biasa mengurangi waktu mengerjakan pekerjaan rumah sebanyak 34 menit.
Jika video game dimainkan sekali-sekali, video game tidak berbahaya. Namun jika dilakukan berlebihan, kebiasaan ini dapat mengganggu ritme kehidupan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, dan aktivitas keseharian lainnya. Jika game sampai mengendalikan perilaku dan kehidupan sehari-hari seseorang, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan video game irasional.
Anak Kecanduan Bermain Video Games
4/ 5
Oleh
Add Comments


EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.