Senin, 07 November 2011

Cuci Otak Orang Hilang Diduga Ikut NII

Cuci Otak Orang Hilang Diduga Ikut NII

DEPOK-Maraknya kasus orang hilang belakangan ini diduga kuat menjadi pengikut Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah IX (NII KW IX). Sebab, setiap anggota lama diwajibkan mendapatkan sepuluh pengikut baru setiap bulan. ’’Ini metode lama yang dilakukan anggota NII. Apalagi, setelah adanya putusan bebas atas perkara hukum anggota NII yang dianggap tidak terbukti melakukan ma kar. Kini mereka lebih berani melakukan perengkrutan,’’ kata Imam Supriyanto, man tan Menteri Peningkatan Produksi Pangan NII KW IX Imam Supriyanto kepada INDOPOS kemarin. Menurut Imam, tujuan rekrutmen pengikut baru ini hanya satu: uang! Pasalnya, mereka diwajibkan mengeluarkan kocek sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Dalihnya untuk membiayai perjuangan menegakkan NII yang diproklamasikan oleh Sekarmadji Marijan Kartosoewiryo pada 7 Agustus 1949 itu.
Yang menjadi sasaran NII KW IX ini bisa siapa saja. Yang penting mereka mau berkorban dengan memberikan uang (maliyah) dan mencari anggota baru (anfus). Bisa laki-laki maupun perempuan. ’’Bahkan, perempuan pun tidak dipilih-pilih. Ada juga yang tidak pakai jilbab. Yang penting mereka mau memberikan uang keanggotaan,’’ ujarnya. Keperluan uang itu, lanjut Imam, untuk dana perjuangan yang dijadikan modal pendidikan kepada seluruh anggotanya. Biasanya mereka diberikan sedikitnya 80 persen biaya subsidi pendidikan dari NII. Sekolah yang banyak dikunjungi adalah Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Metode perekrutan anggota NII itu biasanya dilakukan di mal-mal dan kampuskam pus. Mereka membangun pertemanan se erat mungkin dengan orang yang menjadi target perekrutannya.
Sehingga, setelah mampu menguasai diri calon yang direkrut barulah dibawa ke tempat perekrutan pimpinan KW IX. ’’Biasanya, mereka menarget hanya untuk golongan orang berduit,’’ ucapnya. Biasanya, setiap kali melakukan perekrutan, jarang anggota tersebut kembali ke ru mah. Mereka dipastikan sudah tidak bisa bertemu orang tua sendiri. Meski ada se jumlah anggota yang diperbolehkan keluar, kata Imam, sudah pasti mereka diinstruksikan untuk membawa calon anggota baru. ’’Setiap anggota baru jarang ada yang bisa kembali ke rumah,’’ jelasnya. Kini, modus penggalangan dana anggota NII, beber Imam, dengan cara membuat berbagai yayasan mengatasnamakan agama. Teknisnya, mereka menyebar seluruh proposal di sejumlah instansi yang marak dikunjungi masyarakat. ’’Seperti menaruh kotak sumbangan di SPBU, minimarket, dan penyebaran bantuan di jalan-jalan,’’ ujar pria beranak enam ini. (dny)
Cuci Otak Orang Hilang Diduga Ikut NII
4/ 5
Oleh
Add Comments


EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.