DPRD Surakarta Rapat Maraton Bahas ''Resign'' Jokowi
PilGub Jakarta posting pilihan
Gubernur
DKI terpilih yang masih menjabat sebagai Walikota Solo, Joko Widodo,
didampingi Wakil Walikota Solo, Hadi Rudyatmo menerima ucapan selamat
dari warga Solo ketika tiba di rumah dinas Loji Gandrung, Solo, (21/9).
Tempo/Andry Prasetyo
Surakarta - Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta menggelar rapat Badan
Musyawarah mengenai pemberhentian Joko Widodo sebagai wali kota, Senin, 1
Oktober 2012. Rapat tersebut segera dilanjutkan dengan sidang paripurna
yang akan digelar pada hari yang sama.
Surat pemberitahuan berhenti telah dikirimkan Jokowi melalui Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Suharto, pada Senin pagi. "Saya ditugaskan untuk menyampaikan surat ini," kata Budi saat ditemui. Alasannya, pada saat ini Jokowi tengah berada di luar kota.
Budi menyebut bahwa surat itu disertai dengan dua lampiran. "Lampiran pertama adalah pernyataan berhenti sebagai wali kota," katanya. Sedangkan lampiran kedua adalah surat hasil rekapitulasi KPUD Jakarta yang menyatakan bahwa Jokowi merupakan peraih suara terbanyak dalam pemilihan.
Dia berharap proses pemberhentian Jokowi sebagai wali kota itu bisa selesai dalam waktu enam hari. "Sebab, pelantikan Gubernur DKI Jakarta akan dilakukan pada 7 Oktober," katanya. Pada saat pelantikan itu, Jokowi sudah harus mengantongi surat pemberhentian dari Menteri Dalam Negeri.
Surat tersebut diterima oleh Wakil Ketua DPRD Surakarta, Supriyanto. Usai menerima surat tersebut, pimpinan Dewan langsung menggelar rapat Badan Musyawarah Dewan untuk menjadwalkan sidang paripurna.
"Sidang paripurna akan langsung digelar malam ini," kata Supriyanto. Pihaknya akan membuat surat undangan kepada semua anggota Dewan secepatnya. Dia berharap rapat tersebut bisa mencapai kuorum.
Jika pemberhentian tersebut telah disetujui, DPRD Surakarta akan membawa surat itu ke Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah. Dia berharap proses tersebut bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Surat pemberitahuan berhenti telah dikirimkan Jokowi melalui Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Suharto, pada Senin pagi. "Saya ditugaskan untuk menyampaikan surat ini," kata Budi saat ditemui. Alasannya, pada saat ini Jokowi tengah berada di luar kota.
Budi menyebut bahwa surat itu disertai dengan dua lampiran. "Lampiran pertama adalah pernyataan berhenti sebagai wali kota," katanya. Sedangkan lampiran kedua adalah surat hasil rekapitulasi KPUD Jakarta yang menyatakan bahwa Jokowi merupakan peraih suara terbanyak dalam pemilihan.
Dia berharap proses pemberhentian Jokowi sebagai wali kota itu bisa selesai dalam waktu enam hari. "Sebab, pelantikan Gubernur DKI Jakarta akan dilakukan pada 7 Oktober," katanya. Pada saat pelantikan itu, Jokowi sudah harus mengantongi surat pemberhentian dari Menteri Dalam Negeri.
Surat tersebut diterima oleh Wakil Ketua DPRD Surakarta, Supriyanto. Usai menerima surat tersebut, pimpinan Dewan langsung menggelar rapat Badan Musyawarah Dewan untuk menjadwalkan sidang paripurna.
"Sidang paripurna akan langsung digelar malam ini," kata Supriyanto. Pihaknya akan membuat surat undangan kepada semua anggota Dewan secepatnya. Dia berharap rapat tersebut bisa mencapai kuorum.
Jika pemberhentian tersebut telah disetujui, DPRD Surakarta akan membawa surat itu ke Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah. Dia berharap proses tersebut bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Sumber : Tempo.co