Menopause Bukan Akhir Bagi Wanita
headlines info sehat Kesehatan
Setiap wanita antara usia 45-55 tahun akan mengalami yang namanya
menapouse. Menopause merupakan saat di mana folikel telur yang tersisa
dalam indung telur, sekitar 8.000, mulai lenyap. Tapi jangan takut,
menopause bukanlah akhir dari kehidupan.
Agar tidak
kaget menghadapi masa itu ada baiknya mengetahui ciri-ciri, efek dan
yang harus dilakukan saat masa itu tiba. Derek Llewellyn-Jones dalam
bukunya yang menjadi bestseller dunia, Setiap Wanita, menuturkan,
perubahan pertama dalam urutan peristiwa yang memuncak pada berhentinya
haid atau menopause adalah folikel telur di indung telur menjadi kurang
peka terhadap rangsangan hormon pituitari.
Selain itu
ada perubahan jumlah kedua hormon pituitari yang merangsang pertumbuhan
beberapa folikel setiap bulan sejak remaja. Akibat dua perubahan ini
semakin sedikit folikel telur yang dirangsang , dan akibatnya mengurang
jumlah estrogen yang dilepas selama setiap siklus haid. Kondisi ini
menyebabkan dinding rahim kurang berfungsi dengan baik oleh rangsangan
dan hais menjadi kurang teratur.
Dengan
berlalunya waktu sedikit demi sedikit folikel telur yang dirangsang
hormon dan jumlah estrogen yang dikeluarkan semakin berkurang sampai
akhirnya haid berhenti sama sekali. Menopause pun tiba.
Saat
menopause datang, terjadi perubahan di dalam tubuh. Perubahan utama yang
terjadi adalah berhentinya produksi estrogen. Hormon merupakan hormon
pembentuk saluran alat kelamin wanita dan payudara, sehingga bagian ini
yang paling berpengaruh. Jika dalam beberapa tahun sebelum menopause,
payudara sering bertambah besar karena lemak menumpuk, setelah menopause
(perubahan kehidupan/climacteric), lemak diserap ulang, Jaringan
kelenjar berkurang dan puting menjadi lebih kecil.
Nah, gejala
apa yang terjadi saat menopause? Selama menopause banyak wanita
mengeluhkan sejumlah gejala. Dari penelitian yang dilakukan, yang paling
sering dirasakan adalah haid tidak teratur, panas, dan kekeringan
vagina atau rasa terbakar pada vagina.
Wanita yang
mendekati masa menopause memiliki tiga pola haid. Pertama, haid tetap
teratur, dan kemudian tiba-tiba terhenti. Kedua, haid menjadi jarang,
intervalnya menjadi lebih panjang sampai akhirnya berhenti. Ketiga, haid
menjadi tidak teratur, kadang-kadang banyak, sedikit dan jarak waktu
antara setiap periode haid tidak dapat diramalkan.
Gejala
lainnya, panas atau demam dialami paling sedikit 3/4 wanita menopause
dan sepatuh di antaranya cukup parah sehingga menyebabkan kelesuan
fisik. Panas ini biasanya datang tiba-tiba dan menyebar pada wajah dan
leher. Dalam sebuah survei 65 persen wanita mengalami panas selama lebih
dari dua tahun.
Kekeringan
dan rasa terbakar pada vagina juga merupakan gejala lain. Namun gejala
ini tidak terlalu lazim dan hanya sedikit wanita yang merasakannya.
Wanita yang
memasuki masa menopause biasanya juga akan mengalami perubahan
psikologis. Karena ada kecenderungan wanita yang mengalami kondisi ini
merasakan dirinya menjadi tua dan merasa ditolak, sehingga dia merasa
telah mencapai akhir dari kehidupan. Namun emosi negatif ini biasanya
hanya berlangsung sementara, karena kelak wanita akan memasuki tahap
penyesuaian ulang.
Apa yang
harus dilakukan pada masa perubahan kehidupan ini? Pertama yang perlu
diingat adalah perasaan asing itu hanya berlangsung sementara waktu.
Karena penyesuaian akan terjadi dengan sendirinya. Biasanya wanita yang
mempunyai minat di luar rumah lebih mudah menyesuaikan diri.
Penelitian
di Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan sekitar 2/3 wanita melewati
masa perubahan kehidupan tanpa masalah, atau dengan sedikit saja
masalah. sisanya 1/3 memerlukan bantuan.
Sumber : TifaniAnglila.Com