Selasa, 05 Februari 2013

Dilema Memilih Masa Lalu Dan Cinta Baru

Dilema Memilih Masa Lalu Dan Cinta Baru

 
Masa lalu tak pernah terpisahkan dengan kehidupan saat ini. Dari masa lalu pulalah, seseorang bisa menapakkan kaki di masa sekarang. Namun, terkadang masa lalu justru menyelinap terlalu dalam di hati dan pikiran hingga sulit dilupakan, termasuk si dia yang pernah mengisi hari-hari kita dulu.

“Seseorang dengan emosi yang sehat akan mampu mencintai dan mempertahankan cintanya. Namun, tak semua orang punya emosi yang sehat. Ada yang tak paham sebenarnya apa yang dia rasakan terhadap seseorang, sehingga dia akan mulai galau. 

Kebingungan itu membuatnya lantas mencari kenyamanan dari laki-laki lain, termasuk yang pernah ada di masa lalu. Ini karena cinta merupakan emosi yang sangat besar, yang bisa sampai membangkitkan emosi dari masa lalu,” Roslina Verauli, psikolog yang aktif mengisi bermacam talkshow ini menjelaskannya.

Menilik kembali masa lalu ternyata bukan penyelesaian, melainkan hanyalah pelarian dari apa yang kita tak yakini di kehidupan sekarang. Budaya modern mengajak orang mempercayai cinta, tapi di lain pihak ada ketakutan untuk benar-benar mempercayainya. Keadaan ini oleh Arlie Russell Hochschild dalam bukunya, The Second Shift: Working Parents and the Revolution at Home, disebut sebagai paradox of love.

Bisa jadi, Naida adalah salah satu yang merasakan fenomena ini. Dia—dan mungkin juga kita—bebas mencintai orang lain dengan cara masing-masing, mempercayai adanya cinta, tapi dalam satu waktu khawatir karena cinta mudah pupus, lalu berganti dengan cinta baru. 

 Ketidakyakinan pada pasangan sekarang diakibatkan pengalaman masa lalu tentang cinta yang terlalu mudah kandas. Ketakutan di masa sekarang akan gagal lagi karena ketidaksempurnaan diri sendiri dan pasangan, membuat Naida—dan mungkin juga kita—lebih memilih masa lalu yang sudah lebih dikenal ketimbang bertahan dengan cinta baru yang belum tentu berakhir manis.

Cinta memang sebuah paradoks.
Belajar dari Naida, pada akhirnya hanya satu bisa dijawab oleh hati: mengapa kita bisa jatuh cinta? Apa yang membuat kita memutuskan melangkah lebih jauh, berkomitmen serius, dengan pasangan sekarang? Tentu karena ada daya tarik yang begitu besar dari dirinya. Ingat sejenak kalau pada suatu waktu kita pernah benar-benar yakin dialah si cinta terakhir. 

Belum yakin? Coba ingat kembali hubungan yang pernah terjalin dengan orang di masa lalu dan apa yang membuat kita tak bisa bersatu dengannya. That’s the point. Sudah ada masa depan yang menanti, apa masih ada untungnya membiarkan masa lalu selamanya menjadi parasit dalam hidup kita? Untuk yang ini, cukup jawab dalam hati.

sumber : fimela.com

Dilema Memilih Masa Lalu Dan Cinta Baru
4/ 5
Oleh

1 komentar

  1. Heу! I knoω this is sοmeωhat off topic but I ωas wondering if you knew where I сould fіnd a captchа plugin for mу comment form?
    I'm using the same blog platform as yours and I'm hаving problems finding onе?
    Τhanκs a lot!

    Check οut my webpagе ... how to get rid of heartburn fast

    BalasHapus


EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.