Kisah Maharany, uang Rp 10 juta, baju seksi, dan mobil goyang
Polhukam Trending TopikSetelah diberitakan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, Maharany menjadi buah bibir tetangga. Mahasiswi jurusan Komunikasi semester I Universitas Dr Moestopo (beragama) ini tinggal di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Rany dikenal ramah jika kebetulan bertegur sapa dengan tetangga. Dia juga murah senyum. Hanya saja Rany memang tidak bergaul akrab dengan tetangga. Hanya bertegur sapa seperlunya saja.
Namun ada beberapa hal yang membuat tetangga dan warga sekitar gerah. Salah satunya kebiasaan Rany yang mengenakan pakaian seksi. Gadis ini senang tampil dengan rok mini, celana pendek dan baju ketat.
"Kalau di rumah memang pakaiannya seksi," kata Nanang tukang ojek saat ditemui di depan kediaman Rany.
Hal ini dibenarkan juga oleh Febri, tetangga Rany lainnya. Sepengamatannya, Rany memang senang berpakaian seksi begitu juga teman-teman Rany yang datang ke rumah itu.
"Temannya dengan pakaian seksi juga sering dateng, biasa mobil Honda Jazz kalo nggak Sedan Putih," kata Febri.
Nanang, juga bercerita pernah melihat Rany dan pacarnya dalam mobil. Entah apa yang dilakukan Rany hingga mobil-mobilnya bergoyang.
"Pernah waktu Rany pacaran, mobil yang dipake goyang. Warga kesel terus ditimpuk, cowoknya langsung kabur," papar Nanang.
Warga juga mengaku baru tahu siapa Rany setelah pemberitaan gadis cantik ini marak di TV. Rany ditangkap KPK bersama Ahmad Fathanan di Hotel Le Meridien Jakarta. Walau kemudian dilepaskan, KPK mengaku masih akan memeriksa Rany.
Maharany mengatakan dapat bertemu dengan Fathanah karena sebelumnya mengirimkan pesan singkat. Dia mendapat nomor laki-laki ini dari waitress saat nongkrong dengan teman-temannya di Senayan City.
"Saya waktu itu sedang main sama temen-teman saya dan nongkrong di Senayan City satu hari sebelum penangkapan, terus saya disamperin waitress dan dikasih nomor telepon untuk menghubungi dia dengan nama Ahmad Fathanah," kata Rany.
Di Hotel Le Meridien, Fathanah memberikan uang Rp 10 juta. Namun demikian, Rany mengaku tidak tahu apa maksud di balik pemberian uang itu. Dia merasa terkejut dengan pemberian Fathanah dan sempat meragukan uang itu adalah uang asli.
"Saya nggak tahu, saya bingung. Saya sempat nanyain uang ini palsu atau asli," kata Rany.
Rany menjelaskan, setelah menanyakan keaslian uang itu, dia terlibat pembicaraan hangat dengan Fathanah. Dalam perbincangan itu, Fathanah mengaku berprofesi sebagai pengusaha daging sapi impor.
Ketika itulah KPK datang dan menangkap keduanya. Mahasiswi yang rajin kuliah ini pun ikut digiring ke KPK. Saat itu Rany mengenakan rok jeans mini dan baju hitam ketat.
Sementara kasus impor daging sapi menyeret Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka.
[ian]
sumber : merdeka.com