Selasa, 19 Februari 2013

Nenggak Miras Palsu, Bule Ini Langsung Mokat

Nenggak Miras Palsu, Bule Ini Langsung Mokat

http://cms.beritabatavia.com/gambar/74MIRAS%20TEWAS.jpg

MATARAM – Kematian Liam Davies, 19, turis asal Australia akibat minum Mansion palsu membuat pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kerepotan.

Pasalnya, kematian Davies akibat meneguk minuman plasu di Gili Trawangan saat merayakan Tahun Baru 2013, membuat pihak Australia meminta pemerintah setempat memberi penjelasan rinci.

“Dari hasil pemeriksaan laboratorium atas sampel minuman yang diteguk, diketahui jenisnya Mansion House, dan ternyata palsu yang mengandung metanol,” kata Kepala BPOM NTB Sri Utami Ekaningtiyas, di Mataram, Selasa (19/2).

Sementara itu, Pemerintah Provinsi NTB menggelar rapat koordinasi terpadu guna menghimpun jawaban atas pertanyaan Konsulat Jenderal Australia di Denpasar Brett Farmer, terkait kematian Liam Davies.

Rapat koordinasi terpadu yang dipimpin Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB H Abdul Haris, dihadiri pimpinan instansi terkait, termasuk Direktur Narkoba Polda NTB Kombes Pol Ricky Simon Pays, yang didampingi perwira menengah Direskrim Umum Polda NTB, dan Kepala BPOM NTB Sri Utami Ekaningtiyas.

Sri mengatakan, hasil pemeriksaan sampel minuman yang diteguk Davies itu sudah diambil penyidik Polda NTB guna menindaklanjutinya sesuai ketentuan yang berlaku.

Polisi berkewenangan menyikapi Mansion House palsu itu, sekaligus menelusuri pihak-pihak yang menyodorkan menuman tersebut hingga diokonsumsi Davies dan akhirnya tewas.

Kasus Mansion House palsu bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Selain di NTB, sudah sering mencuat kasus serupa di daerah lainnya.

Di daerah tertentu, Mansion House palsu itu bercampur alkohol hingga 70%, atau bercampur metanol seperti yang ditemukan pada sampel minuman yang diteguk Davies di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

“Cukup jelas bedanya Mansion House asli dan palsu, termasuk dari label dan nomor serinya. Itu soal penyelidikan pihak berwajib,” ujarnya.

Sri mengakui, ditemukannya metanol dalam sampel minuman yang diteguk Davies itu sinkron dengan pernyataan Pemerintah Australia bahwa Davies diduga keracunan metanol, bahan kimia yang biasa digunakan untuk keperluan industri.

Ia diserang nyeri lambung dan kepala serta muntah-muntah, hingga kritis dan meninggal.

Davies meninggal dunia di Rumah Sakit Sir Charles Gairdner, Perth, Australia, 6 Januari 2013, setelah beberapa hari kritis.

Remaja kelahiran Selandia Baru itu dilarikan dari Pulau Lombok, NTB, ke Perth, sehari setelah menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Kota Mataram.

Orangtua dan sanak keluarga Davies di Australia dan Selandia Baru kemudian meminta negaranya menyikapi permasalahan tersebut, hingga Konjen Australia di Denpasar, Bali, Brett Farmer menemui Pemerintah Provinsi NTB dan pihak terkait lainnya.

Farmer datang bersama Wakil Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Ian Brownlies, dan menghadiri pertemuan koordinasi di Aula Dinas Kesehatan Provinsi NTB, di Mataram, 17 Januari 2013.

Saat itu Farmer banyak mendapat informasi terkait kematian turis remaja Australia itu, namun Pemerintah Australia kembali meminta penjelasan secara tertulis, sehingga Konjen Australia itu mengirim surat resmi berisi sejumlah pertanyaan penting.

Pemerintah Australia juga mempertanyakan upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah di wilayah NTB terkait peredaran minuman keras yang menyebabkan kematian itu. (Antara/sae)

Sumber :  kabar24.com
Nenggak Miras Palsu, Bule Ini Langsung Mokat
4/ 5
Oleh
Add Comments


EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.