Jalur Ganda KA Jakarta-Surabaya Selesai 2013
nasionalJAKARTA-Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan jalur rel ganda (double track) kereta api jalur utara Jawa (Jakarta-Surabaya) sepanjang 727 kilometer selesai pada 2013. Tidak ada kendala soal anggaran hanya pembebasan lahan yang belum kelar. Untuk permasalahan perpipaan di jalur double track juga sudah diatasi. “Ada beberapa lokasi yang masih kami inventarisasi (dicatat) yakni di Cirebon, Pekalongan, dan Surabaya. Tetapi tidak terlalu luas, kecil-kecil saja,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan di Jakarta akhir pekan lalu. Dia menargetkan pembebasan lahan yang sebelumnya menjadi kendala pembangunan double track dapat diselesaikan pada Juli 2012 Menurut Mangindaan, untuk pembangunan double track jalur Utara tersebut menelan biaya sedikitnya Rp 9 triliun dan tidak ada kendala soal pengadaan anggaran. “Ya soal pembebasan lahan, sempat terhenti pembangunannya garagara lahan,” katanya. Dia mengatakan, jika masalah pembebasan tanah sudah selesai, pembangunan double track itu dapat lancar dilaksanakan.
“Bagian yang tak ada masalah tanah jalan terus, yang ada masalah tanah kita selesaikan bersama-sama dengan pemerintah daerah, termasuk dengan PT KAI dan BUMN,” harap Mangindaan. Berdasarkan data dari Kementerian Per hubungan Ditjen KA, dari target yang di canangkan sepanjang 727 kilometer dan harus tuntas Juli 2012, masih terealisasi 291 kilometer. Sedangkan sisanya 432 kilometer belum tergarap karena terganjal soal pembebasan lahan. Kemenhub, lanjut Mangindaan, Kemen terian BUMN juga bersedia untuk mem bantu pembebasan lahan terutama soal pemindahan pipa air sepanjang 15 kilometer milik PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur. “Sebenarnya, sambil diperbaiki pembangunan bisa jalan untuk pemasangan konstruksi rel itu. Hanya akan ada spot-spot yang terlalu dekat, 6 meter ke kiri, 6 meter ke kanan, meski sebenarnya pada dasarnya bisa dibangun.
Menteri BUMN mengatakan akan diselesaikan,” katanya. Mangindaan menjelaskan dalam rapat diputuskan menunjuk PT KAI untuk membebaskan lahan di Cirebon dan Surabaya. PT KAI juga diminta untuk berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk membebaskan tanah itu. Wapres meminta agar kendala lahan diselesaikan secepatnya. Pemerintah, menurut Mangindaan me naruh perhatian penuh pada penyelesaian proyek jalur ganda Jakarta- Surabaya, karena ini adalah salah satu prioritas nasional yang strategis. “Manfaat jalur ganda rel kereta api pada ekonomi kita sungguh besar dan dampaknya sangat luas pada daerah yang dilewati,” katanya. Selain itu, kata Mangindaan, apabila seluruh jalur KA lintas utara sudah jalur ganda, manfaatnya antara lain dapat me ningkatkan kapasitas lintas angkutan penumpang dan barang. Untuk angkutan barang khususnya angkutan peti kemas dengan jalur ganda akan meningkatkan kapasitas angkut yang saat ini 5 ribu TeUs setiap minggunya menjadi 15 ribu TeUs setiap minggunya.
“Juga dapat mempercepat waktu tempuh, meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api,” katanya. Kemudian, penggunaan transportasi KA untuk mengangkut peti kemas dampak positifnya akan mengurangi beban jalan raya dan menjadi solusi kemacetan jalan raya khususnya lintas utara jawa serta akan meningkatkan kegiatan ekonomi. Tercatat, sampai Desember 2011, pembangunan jalur ganda yang bisa diselesaikan dari 727 kilometer tersebut sepanjang 295 kilometer yakni Jakarta - Cirebon, Brebes - Tegal, Tegal - Pekalongan. “Untuk Tegal - Pekalongan yang su dah jalur ganda antara Petarukan-Larangan,” kata Mangindaan. Kemudian, ta hun ini sedang dilaksanakan penyelesaian pekerjaan jalur ganda Tegal- Pekalongan antara Tegal-Larangan dan antara Petarukan-Pekalongan. “Ditargetkan pada akhir 2011 lintas Tegal-Pekalongan ini sudah jalur ganda).
Sedangkan sisanya sepanjang 432 kilometer masih jalur tunggal,” tuturnya. Jalur sepanjang 432 kilometer yang masih jalur tunggal yaitu Cirebon-Brebes sepanjang 62 kilometer, Pekalongan- Semarang sepanjang 90 kilometer, Semarang-Bojonegoro sepanjang 175 kilometer dan Bojonegoro-Surabaya sepanjang 105 kilometer. “Pemba ngunan sisa jalur ganda sepanjang 432 kilometer ini harus selesai seluruhnya pada akhir 2013 sehingga dapat beroperasi pada awal 2014,” harap Mangin daan. Untuk pembangunan keseluruhan jalur ganda lintas utara Jawa tersebut dibutuhkan dana kurang lebih sebesar Rp 9 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pembebasan lahan, pekerjaan jalan KA (badan jalan KA dan pemasangan rel), pekerjaan pembangunan jembatan KA , persinyalan dan teleko munikasi. Dana sepenuhnya bersumber dari APBN dan dianggarkan dalam 3 tahun, mulai anggaran 2011, 2012, 2013. (vit)