Ilmuwan Temukan Kacamata Untuk Atasi Buta Warna
headlines info sehat Kesehatan
rang yang mengalami buta warna
kerap menemui kesulitan. Selain bingung saat memilah-milah baju yang
sesuai, orang buta warna juga sering ditolak saat mengikuti seleksi
tertentu, misalnya seleksi perguruan tinggi atau militer. Kini tak perlu
khawatir, ilmuwan sudah membuat kacamata khusus untuk mengatasinya.
Pembuat kacamata ini adalah laboratorium bernama 2AI Labs. Untuk
menemukan kacamata ini, ilmuwan membutuhkan penelitian selama waktu 2
tahun. Sang penemu, Mark Changizi, menjelaskan bahwa kebanyakan mamalia
memiliki 2 dimensi warna, yaitu kecerahan atau abu-abu serta dimensi
kuning biru.
Tapi beberapa primata, termasuk manusia, memiliki dimensi ketiga, yaitu
merah hijau. Dimensi ketiga ini berguna untuk membantu menemukan buah di
hutan. Changizi meragukan teori ini karena primata memiliki makanan
yang sangat berbeda.
Dia percaya bahwa dimensi ketiga dikembangkan untuk merasakan sinyal
emosi, seperti wajah yang memerah ketika marah. Nyatanya primata
memiliki beberapa bagian di tubuhnya yang menunjukkan variasi warna
hijau dan merah.
Changzi menemukan bahwa penglihatan merah hijau pada primata sensitif
terhadap tingkat oksigenasi dalam darah. Ia lantas menciptakan kacamata
yang dapat melihat aliran darah di bawah kulit. Belakangan ia menyadari
bahwa kacamata ciptaannya bisa digunakan juga untuk membantu penderita
buta warna.
Saat kacamata ini diuji pada individu buta warna, ternyata individu
tersebut berhasil lulus tes buta warna. Seperti dilansir Telegraph,
Jumat (8/2/2013), 2AI Labs juga mengembangkan 2 jenis lensa lain yang
digunakan untuk tujuan medis. Kelainan buta warna diperkirakan dimiliki
oleh 10 persen pria dan sebagian kecil wanita.
Sumber :