Sulit Hentikan Makan Berlebihan? Ini Dia Alasannya!
gaya hidup headlines
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa sulit sekali untuk menghentikan
makan yang berlebihan? Jangan khawatir! Para ilmuwan di Jepang berhasil
menemukan jawaban ilmiah dibalik masalah tersebut.
Para ilmuwan Jepang telah menemukan bahwa sel-sel sumsum tulang
ternyata menghasilkan brain-derived eurotrophic factor (BDNF), yakni
senyawa pemicu regulasi asupan makanan. Lalu, BDNF ini dikirim ke otak
bagian hipotalamus untuk “menyempurnakan” nafsu makan.
“Temuan ini dapat memberikan target baru untuk memerangi obesitas,”
ujar para ilmuwan dari Baylor College of Medicine dan Shiga University
of Medical Science di Jepang.
“Kami akhirnya tahu bahwa sel-sel darah juga memproduksi BDNF,” ujar
Dr. Lawrence Chan, kepala divisi diabetes, endokrinologi dan metabolisme
di departemen kedokteran dan direktur Diabetes Research Center, yang
didanai pemerintah federal.
Selain di sel-sel darah, BDNF ini juga diproduksi di otak dan sel-sel
saraf. “Kami belum tahu mengapa BDNF ini diproduksi dalam sel darah,”
tambah Dr. Chan.
Dr. Hiroshi Urabe dan Dr. Hideto Kojima, rekan-rekan ilmuwan Chan,
akhirnya meneliti BDNF di otak tikus yang tidak diberi makan selama 24
jam. Sumsum tulang juga ditandai dengan protein fluorescent yang muncul
di mikroskop. Yang mengejutkan, mereka menemukan kehadiran sel-sel
penghasil BDNF di bagian otak hipotalamus, yang disebut paraventricular nucleus.
Hasil penelitian juga menyatakan bahwa tikus yang lahir tidak
memiliki kemampuan untuk memproduksi sel-sel darah penghasil BDNF,
tercatat menjadi gemuk dan mengembangkan resistensi insulin (kurangnya
respon terhadap insulin yang mempengaruhi kemampuan untuk memetabolisme
glukosa).
Sebuah transplantasi sumsum tulang yang mampu mengurangi gen
penghasil BDNF ternyata dapat menormalkan nafsu makan, kata Dr. Chan.
Transplantasi sumsum tulang ini juga tidak mampu mengembalikan makan
berlebihan, obesitas atau resistensi insulin sama sekali.
Ketika sel-sel sumsum tulang normal penghasil BDNF disuntikkan ke
dalam ventrikel ketiga (rongga berisi cairan di otak) pada tikus yang
kekurangan BDNF, ternyata tidak lagi memiliki keinginan untuk makan
berlebihan.
Studi ini merupakan mekanisme baru untuk mengawasi makan berlebihan
melalui sel-sel sumsum tulang penghasil BDNF dan dapat memberikan jalan
baru untuk melawan obesitas.
Hasil penelitian ini dilaporkan secara online dalam jurnal Nature Communications. (jay)
Sumber : duniafitnes.com