Ternyata Indonesia Punya Candi Lebih Besar dari Borobudur?
arkeologi Budaya Indonesia Nusantara Trending TopikBeberapa prasasti, makara, dan arca dari Kompleks Candi Prambanan dan Candi Sewu dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (14/1). Pameran yang akan berlangsung hingga 24 Januari itu juga menampilkan rekaman sejarah pemugaran kedua candi tersebut. kompas.com |
YOGYAKARTA, Penduduk banyak menemukan
prasasti dan batu-batuan candi dengan persebaran yang sangat luas di
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Meski demikian, masih butuh pendalaman
lebih jauh untuk memunculkan dugaan ada candi sebesar Borobudur di
Wonosobo.
Sebelumnya, penduduk sering memanfaatkan batu-batu besar untuk fondasi rumah ataupun keperluan lain. Namun, setelah mengetahui batu besar tersebut merupakan batuan candi, masyarakat tidak lagi memanfaatkan batuan itu untuk fondasi rumah.
Kepala Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Sugeng Widodo, Selasa (26/2/2013), menyatakan, BPCB telah menginventarisasi benda-benda temuan lepas di wilayah perbatasan Kecamatan Mojotengah dan Kecamatan Wonosobo. Didampingi Winda Artista Harimurti, anggota staf Kelompok Kerja Pemanfaatan BPCB Jawa Tengah yang melakukan pengamatan arkeologis ke Wonosobo, Sugeng menunjukkan foto-foto komponen candi yang didokumentasikan BPCB.
Menceritakan masa silam Wonosobo, Winda menyatakan, banyak nama kuno yang disebut dalam prasasti yang sampai kini masih dijadikan nama kecamatan. Misalnya, dalam sebuah prasasti disebutkan ada nama Rakai Garung dan di Wonosobo ada Kecamatan Garung. Juga ada nama Rakai Watu Bumalang dan di Wonosobo ada Kecamatan Bumalang.
Ungkapan Winda itu dipertegas oleh peneliti arkeologi dari Universitas Gadjah Mada, Daud Aris Tanudirdja, yang menyatakan Wonosobo dan sekitarnya, termasuk Temanggung, merupakan kota kuno yang banyak menyimpan potensi besar dalam dunia arkeologi. (TOP)
Sebelumnya, penduduk sering memanfaatkan batu-batu besar untuk fondasi rumah ataupun keperluan lain. Namun, setelah mengetahui batu besar tersebut merupakan batuan candi, masyarakat tidak lagi memanfaatkan batuan itu untuk fondasi rumah.
Kepala Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Sugeng Widodo, Selasa (26/2/2013), menyatakan, BPCB telah menginventarisasi benda-benda temuan lepas di wilayah perbatasan Kecamatan Mojotengah dan Kecamatan Wonosobo. Didampingi Winda Artista Harimurti, anggota staf Kelompok Kerja Pemanfaatan BPCB Jawa Tengah yang melakukan pengamatan arkeologis ke Wonosobo, Sugeng menunjukkan foto-foto komponen candi yang didokumentasikan BPCB.
Menceritakan masa silam Wonosobo, Winda menyatakan, banyak nama kuno yang disebut dalam prasasti yang sampai kini masih dijadikan nama kecamatan. Misalnya, dalam sebuah prasasti disebutkan ada nama Rakai Garung dan di Wonosobo ada Kecamatan Garung. Juga ada nama Rakai Watu Bumalang dan di Wonosobo ada Kecamatan Bumalang.
Ungkapan Winda itu dipertegas oleh peneliti arkeologi dari Universitas Gadjah Mada, Daud Aris Tanudirdja, yang menyatakan Wonosobo dan sekitarnya, termasuk Temanggung, merupakan kota kuno yang banyak menyimpan potensi besar dalam dunia arkeologi. (TOP)
Sumber : sains.kompas.com