Vatikan Benarkan Kepala Paus Berdarah di Meksiko
Dunia Heboh Dan HotPaus Benediktus XVI berbicara di depan umat katolik di Vatikan (13/2). REUTERS/Stefano Rellandini |
Itu adalah pengungkapan terbaru dari masalah kesehatan Paus, yang menjadi alasan pengunduran dirinya. Pada hari Selasa, Vatikan mengatakan untuk pertama kalinya bahwa jantung Benediktus bermasalah, dan harus menggunakan alat pacu jantung.
Surat kabar La Stampa melaporkan hari Kamis bahwa kepala Paus Benediktus berdarah ketika ia bangun di tengah malam di Leon, Meksiko. Laporan itu mengatakan darah menodai rambutnya dan seprei tempat tidurnya.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, membenarkan kejadian itu namun mengatakan "itu tidak relevan, dan tak mempengaruhi keputusan Paus untuk mengundurkan diri."
Surat kabar Vatikan L'Osservatore Romano melaporkan awal pekan ini bahwa Paus Benediktus mengambil keputusan untuk mengundurkan diri setelah lawatannya ke Meksiko dan Kuba, yang secara fisik melelahkan untuk Paus yang berusia 85 tahun.
Pada hari Kamis, Paus Benediktus kembali berbicara selama 45 menit, menyindir media yang kerap memelintir berita, termasuk mengembuskan adanya perebutan antara berbagai aliran dalam gereja. "Karena penafsiran media adalah dominan dan dapat diakses oleh semua, memicu pemahaman populer tentang semuanya," katanya. Hal ini, katanya, menyebabkan pada tahun-tahun berikutnya terdapat begitu banyak bencana, masalah, dan penderitaan.
Dalam pidato lainnya beberapa jam sebelumnya, Benediktus menyesalkan persaingan internal gereja yang katanya telah "mencemarkan wajah gereja" - pesan tidak terlalu halus untuk penggantinya dan para kardinal yang akan memilih Paus baru.
Persaingan dalam Gereja Katolik muncul ke permukaan tahun lalu dengan kebocoran dokumen internal Kepausan. Dokumen itu mengungkapkan adanya pertikaian dalam jajaran tertinggi dari Gereja Katolik, tuduhan korupsi, dan salah urus Takhta Suci.
AP | TRIP B
Sumber : tempo.co