Persela Target Progresif
bolaFoto: Wikipedia
LAMONGAN - Menjadi tuan rumah Inter Island Cup (IIC) bukan berarti Persela Lamongan bisa leluasa menepuk dada. Rentetan hasil mengecewakan di sejumlah ujicoba terakhir menjadikan tim asuhan Miroslav Janu tak mempunyai modal memadai untuk mematok target menjulang.
Kendati lawan yang dihadapi belum sempurna, yakni Persiwa Wamena dan Persija Jakarta, tapi tampilan Jimmy Suparno dkk juga belum meyakinkan. Awak Laskar Joko Tingkir pun cukup menyadari kondisi demikian dan tidak membabani skuad dengan target terlalu tinggi.
Untuk sementara ini manajemen hanya menginginkan staf pelatih memperbaiki kinerja tim sehingga menjadi progresif. Maklum, bayang-bayang kekalahan besar di SCTV Cup dua pekan silam dikhawatirkan masih menyisakan trauma di kalangan pemain.
“Kami tidak menetapkan target harus sampai semifinal atau final. Kalau lolos dan berhasil ya kami syukuri. Namun yang terpenting sekarang adalah perbaikan kinerja tim di lapangan. Saya berharap pemain memberikan yang terbaik untuk LA Mania,” ungkap Ketua Harian Persela Yuhronur Efendi.
Sempat adanya prahara di tubuh tim antara pelatih dan pemain, menurutnya sudah bisa dinetralisir dan tak ada persoalan yang perlu dirisaukan. Yuhronur optimistis pemain bisa memahami situasi yang ada dan lebih mengedepankan kepentingan tim.
Persela Rabu (9/11) besok malam bakal bertemu dengan Persiwa Wamena dan Persija Jakarta dengan sistem Trofeo Tim. Setiap tim akan saling berhadapan dengan hanya memainkan 1x45 menit. Persiwa dan Persija sendiri sejatinya tak jauh beda dengan tuan rumah jika dilihat dari kekuatan sementara ini.
Persija yang baru saja melakoni training centre (TC) di Kota Batu, sempat berujicoba dengan Arema FC versi Rendra Kresna dengan hasil 2-2 di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Persiwa masih mengecewakan setelah gagal pada turnamen segitiga di Madiun bukan lalu.
Yuhronur sangat menyadari mental pemain sedang tidak bagus sepulang dari Solo dengan dua kekalahan besar. Karena alasan itulah pihaknya memilih tidak menambah beban untuk pemain dan hanya berharap ada perkembangan secara teknis di lapangan.
Sementara, dengan sistem 1x45 menit, pelatih dituntut untuk jeli memilih skema sekaligus komposisi pemain. Sebab sistem ini tak memberikan banyak waktu untuk merotasi pemain. Jika ingin maksimal, mau tak mau pelatih harus menurunkan komposisi terbaik.
Trauma kekalahan kemungkinan tak hanya dirasakan pemain, tapi juga jajaran pelatih. Buktinya hingga kemarin staf pelatih Persela Lamongan masih bungkan terkait persiapan menuju IIC Cup. Baik Miroslav Janu maupun Tony Ho memilih tak bersuara.
Sementara Sekretaris Tim Persela Mudji Santoso mengatakan peserta IIC Cup sudah mulai datang ke Lamongan kemarin. Persiwa Wamena dan Persija Jakarta sudah menuju Kota Soto sebagai persiapan turnamen. Rencananya hari ini Persipura Jayapura dan Persidafon Dafonsoro bakal menyusul.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/acf)
Kendati lawan yang dihadapi belum sempurna, yakni Persiwa Wamena dan Persija Jakarta, tapi tampilan Jimmy Suparno dkk juga belum meyakinkan. Awak Laskar Joko Tingkir pun cukup menyadari kondisi demikian dan tidak membabani skuad dengan target terlalu tinggi.
Untuk sementara ini manajemen hanya menginginkan staf pelatih memperbaiki kinerja tim sehingga menjadi progresif. Maklum, bayang-bayang kekalahan besar di SCTV Cup dua pekan silam dikhawatirkan masih menyisakan trauma di kalangan pemain.
“Kami tidak menetapkan target harus sampai semifinal atau final. Kalau lolos dan berhasil ya kami syukuri. Namun yang terpenting sekarang adalah perbaikan kinerja tim di lapangan. Saya berharap pemain memberikan yang terbaik untuk LA Mania,” ungkap Ketua Harian Persela Yuhronur Efendi.
Sempat adanya prahara di tubuh tim antara pelatih dan pemain, menurutnya sudah bisa dinetralisir dan tak ada persoalan yang perlu dirisaukan. Yuhronur optimistis pemain bisa memahami situasi yang ada dan lebih mengedepankan kepentingan tim.
Persela Rabu (9/11) besok malam bakal bertemu dengan Persiwa Wamena dan Persija Jakarta dengan sistem Trofeo Tim. Setiap tim akan saling berhadapan dengan hanya memainkan 1x45 menit. Persiwa dan Persija sendiri sejatinya tak jauh beda dengan tuan rumah jika dilihat dari kekuatan sementara ini.
Persija yang baru saja melakoni training centre (TC) di Kota Batu, sempat berujicoba dengan Arema FC versi Rendra Kresna dengan hasil 2-2 di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Persiwa masih mengecewakan setelah gagal pada turnamen segitiga di Madiun bukan lalu.
Yuhronur sangat menyadari mental pemain sedang tidak bagus sepulang dari Solo dengan dua kekalahan besar. Karena alasan itulah pihaknya memilih tidak menambah beban untuk pemain dan hanya berharap ada perkembangan secara teknis di lapangan.
Sementara, dengan sistem 1x45 menit, pelatih dituntut untuk jeli memilih skema sekaligus komposisi pemain. Sebab sistem ini tak memberikan banyak waktu untuk merotasi pemain. Jika ingin maksimal, mau tak mau pelatih harus menurunkan komposisi terbaik.
Trauma kekalahan kemungkinan tak hanya dirasakan pemain, tapi juga jajaran pelatih. Buktinya hingga kemarin staf pelatih Persela Lamongan masih bungkan terkait persiapan menuju IIC Cup. Baik Miroslav Janu maupun Tony Ho memilih tak bersuara.
Sementara Sekretaris Tim Persela Mudji Santoso mengatakan peserta IIC Cup sudah mulai datang ke Lamongan kemarin. Persiwa Wamena dan Persija Jakarta sudah menuju Kota Soto sebagai persiapan turnamen. Rencananya hari ini Persipura Jayapura dan Persidafon Dafonsoro bakal menyusul.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/acf)