PSM Rekrut Penerjemah dari Italia
bolaFoto: Castellani Alberto (kiri), Pelatih PSM Petar Segrt (tengah) dan Dokter PSM Indra Chuandy (M.Syahrullah/okezone)
MAKASSAR - Dua hari sebelumnya, manajemen PSM resmi merekrut dokter Indra Chuandy sebagai dokter tim, kali ini manajemen PSM mendatangkan penerjemah untuk pelatih Petar Segrt.
Sosok yang bakal menjadi pemandu bahasa antara Petar dan anak asuhnya ini bernama Castellani Alberto atau akrab disapa Albertino. Pria berkebangsaan Italia ini baru tiba di Makassar, kemarin, dan langsung mendampingi Petar Segrt.
Albertino merupakan warga negara asing dan sudah 15 tahun tinggal di Kota Denpasar, Bali. Awalnya dia adalah pemain bola. Namun karena mengalami cedera permanen, dia berhenti dan memilih membuka usaha di Pulau Dewata.
Meski tak lagi mendapat penghasilan dunia sepak bola, namun pria kelahiran Mantova, Italy, 29 November 1984 ini mampu memiliki penghasilan yang cukup dari usaha restorannya yang bernama Unico Italian Restaurant di Bali.
“Saya baru kali ini injak Kota Makassar. Saya diajak oleh pelatih Petar untuk jadi penerjemah. Saya pikir, ini tawaran menarik apa lagi Petar sendiri yang meminta,” ujarnya di mes pemain PSM, kemarin.
Pria yang menguasai empat bahasa yakni Inggris, Italia, Spanyol, Indonesia ini mengaku, dia memiliki waktu yang sangat luang untuk mendampingi Petar dan membantu PSM. Meski memiliki bisnis di Pulau Dewata, namun pekerjaan barunya ini tidak akan mengganggu.
“Restoran saya ada yang mengelola. Jadi tidak terlalu menggangu tugas saya selama di PSM. Saya senang bisa bantu PSM. Saya bekas pemain bola dan pelatih juga butuh penerjemah yang punya latar belakang sepak bola,” tuturnya.
Albertino belum memiliki tempat tinggal di Makassar. Untuk sementara, dia ikut bersama striker anyara PSM Ilija Spasojevic. Albertino dan Spaso sudah saling kenal ketika Spaso memperkuat klub eks LPI Bali Devata. Albertino juga kenal dengan Petar Segrt semenjak Petar menukangi klub asal Pulau Dewata itu.
“Saya memang butuh penerjemah seperti Albertino. Saya yang ajak dia ke Makassar. Manajemen juga sudah setuju. Saya pilih Albertino karena manajemen belum menemukan sosok penerjemah menggantikan Fabio (eks asisten pelatih PSM),” jelas Petar.
“Selain membantu sebagai penerjemah, Albertino juga akan membantu saya sebagai asisten pelatih. Tetapi tugas utama dia adalah sebagai penerjemah karena saya tidak bisa berbuat apa-apa kalau tidak ada penerjemah,” imbuhnya.
Jabatan Manager Club Masih KosongSementara itu, komposisi manajemen PSM Makassar belum komplit. Jabatan untuk Manager Club belum terisi. Manajemen masih mencari sosok yang tepat untuk menduduki posisi di bawah struktur General Manager (GM) Klub Husain Abdullah tersebut.
“Iya, jabatan manager club masih kosong. Sampai sekarang belum ada yang isi. Sebenarnya itu tugas CEO PSM Rully Habibie. Jadi kami tunggu keputusan dari dia saja,” ujarnya, kemarin.
Sebelumnya, jabatan manager club sempat ditawarkan kepada mantan Manager Keuangan PSM saat di kompetisi Indonesia Super League (ISL) Suhardi Hamid. Akan tetapi, Suhardi tidak siap karena fokus dengan pekerjaannya.
Husain mengaku, jabatan manager club bisa saja diberikan kepada pelatih kepala PSM Petar Segrt sehingga dia berubah jabatan menjadi manager coach. “Tidak menutup kemungkinan bisa ditempati oleh pelatih,” kata Husain.
Namun, Petar yang dikonfirmasi soal tawaran posisi tersebut mengaku tidak bersedia. Dia beralasan tetap ingin fokus sebagai pelatih kepala dan tidak ingin terbebani dengan jabatan lain.
“Saya hanya ingin melatih. Saya cukup menjadi pelatih tim dan tidak terlibat dalam tugas-tugas manajemen. Mungkin manajemen PSM bisa memahami itu karena saya tidak mau tugas saya sebagai pelatih terganggu,” tuturnya.
(M Syahrullah/Koran SI/acf)
Sosok yang bakal menjadi pemandu bahasa antara Petar dan anak asuhnya ini bernama Castellani Alberto atau akrab disapa Albertino. Pria berkebangsaan Italia ini baru tiba di Makassar, kemarin, dan langsung mendampingi Petar Segrt.
Albertino merupakan warga negara asing dan sudah 15 tahun tinggal di Kota Denpasar, Bali. Awalnya dia adalah pemain bola. Namun karena mengalami cedera permanen, dia berhenti dan memilih membuka usaha di Pulau Dewata.
Meski tak lagi mendapat penghasilan dunia sepak bola, namun pria kelahiran Mantova, Italy, 29 November 1984 ini mampu memiliki penghasilan yang cukup dari usaha restorannya yang bernama Unico Italian Restaurant di Bali.
“Saya baru kali ini injak Kota Makassar. Saya diajak oleh pelatih Petar untuk jadi penerjemah. Saya pikir, ini tawaran menarik apa lagi Petar sendiri yang meminta,” ujarnya di mes pemain PSM, kemarin.
Pria yang menguasai empat bahasa yakni Inggris, Italia, Spanyol, Indonesia ini mengaku, dia memiliki waktu yang sangat luang untuk mendampingi Petar dan membantu PSM. Meski memiliki bisnis di Pulau Dewata, namun pekerjaan barunya ini tidak akan mengganggu.
“Restoran saya ada yang mengelola. Jadi tidak terlalu menggangu tugas saya selama di PSM. Saya senang bisa bantu PSM. Saya bekas pemain bola dan pelatih juga butuh penerjemah yang punya latar belakang sepak bola,” tuturnya.
Albertino belum memiliki tempat tinggal di Makassar. Untuk sementara, dia ikut bersama striker anyara PSM Ilija Spasojevic. Albertino dan Spaso sudah saling kenal ketika Spaso memperkuat klub eks LPI Bali Devata. Albertino juga kenal dengan Petar Segrt semenjak Petar menukangi klub asal Pulau Dewata itu.
“Saya memang butuh penerjemah seperti Albertino. Saya yang ajak dia ke Makassar. Manajemen juga sudah setuju. Saya pilih Albertino karena manajemen belum menemukan sosok penerjemah menggantikan Fabio (eks asisten pelatih PSM),” jelas Petar.
“Selain membantu sebagai penerjemah, Albertino juga akan membantu saya sebagai asisten pelatih. Tetapi tugas utama dia adalah sebagai penerjemah karena saya tidak bisa berbuat apa-apa kalau tidak ada penerjemah,” imbuhnya.
Jabatan Manager Club Masih KosongSementara itu, komposisi manajemen PSM Makassar belum komplit. Jabatan untuk Manager Club belum terisi. Manajemen masih mencari sosok yang tepat untuk menduduki posisi di bawah struktur General Manager (GM) Klub Husain Abdullah tersebut.
“Iya, jabatan manager club masih kosong. Sampai sekarang belum ada yang isi. Sebenarnya itu tugas CEO PSM Rully Habibie. Jadi kami tunggu keputusan dari dia saja,” ujarnya, kemarin.
Sebelumnya, jabatan manager club sempat ditawarkan kepada mantan Manager Keuangan PSM saat di kompetisi Indonesia Super League (ISL) Suhardi Hamid. Akan tetapi, Suhardi tidak siap karena fokus dengan pekerjaannya.
Husain mengaku, jabatan manager club bisa saja diberikan kepada pelatih kepala PSM Petar Segrt sehingga dia berubah jabatan menjadi manager coach. “Tidak menutup kemungkinan bisa ditempati oleh pelatih,” kata Husain.
Namun, Petar yang dikonfirmasi soal tawaran posisi tersebut mengaku tidak bersedia. Dia beralasan tetap ingin fokus sebagai pelatih kepala dan tidak ingin terbebani dengan jabatan lain.
“Saya hanya ingin melatih. Saya cukup menjadi pelatih tim dan tidak terlibat dalam tugas-tugas manajemen. Mungkin manajemen PSM bisa memahami itu karena saya tidak mau tugas saya sebagai pelatih terganggu,” tuturnya.
(M Syahrullah/Koran SI/acf)